Wednesday 10 May 2023

Pencipta Pisau Komando Pasukan Khusus Indonesia

pengasahpisau2 | Indonesia patut berbangga dengan beragam prestasi militer anak bangsa yang kian diakui dunia. Hal ini juga membuktikan, bahwa masyarakat tanah air memiliki bakat dan kemampuan yang berkualitas internasional. Di antaranya adalah senapan dan panser buatan PT Pindad yang mendunia, Pesawat terbang rancangan PT DI, prajurit komando Koppasus dan kapal perang yang dihasilkan PT PAL.

Namun, tak banyak yang tahu bahwa Tanah Air juga memiliki figur yang tak kalah gaharnya. Selain namanya yang harum dalam sejarah kemiliteran Indonesia, keahliannya dalam membuat pisau berkualitas tinggi juga membuat dunia angkat topi bagi dirinya. Sosok yang bernama Teddy Kardin ini, menceritakan kisah masa lalunya yang sangat menarik untuk diikuti.




Awalnya dikenal sebagai seorang geolog sukses


Profesi awalnya sebagai Geolog pada era 1970-an, membuat Teddy memiliki banyak pengalaman penting. Di masa itu, sedang booming usaha tambang dan minyak di Indonesia. Pria yang menamatkan kuliahnya di ITB jurusan Geologi ini, sukses dan kaya raya berkat profesi lapangan tersebut. Ribuan dollar dapat ia peroleh dengan mudah. Ia pun selalu menolak untuk menjadi karyawan tetap dan memilih bekerja sebagai pegawai kontrak karena gajinya lebih besar.

Saking seringnya keluar masuk hutan, Teddy sempat diambil sebagai anak angkat oleh salah satu keluarga bangsawan di pedalaman Kalimantan dan diberi nama Hubung. Pergaulannya yang luwes itu, membuat dirinya menguasai banyak hal penting yang kelak berguna di kemudian hari. Tak lama berselang, Teddy dipanggil oleh Prabowo Subianto untuk mengajari pasukan komando TNI tentang navigasi.

Bantu Prabowo melatih prajurit komando TNI


Pengalamannya sebagai petugas lapangan yang kerap keluar masuk hutan, membuat Prabowo Subianto yang saat itu menjabat Mayor Infanteri Komandan Batalyon Infanteri 328, Kostrad, meminta Teddy melatih prajurit komando TNI. Tak hanya mengajarkan tentang navigasi hutan, ia juga menurunkan ilmu bertahan di hutan tropis sekaligus melacak dan menafsir jejak.

Dirinya bersama beberapa orang dari suku Dayak, diminta untuk mengajar kemampuan survive di alam liar untuk para prajurit di Bataylon 328. Pada masa itu, Indonesia tengah bersiap melakukan operasi militer di Timor Timur. Setelah sukses, Teddy makin sering keluar masuk hutan untuk membantu TNI. Tercatat, ia pernah terjun melawan OPM dalam operasi pembebasan 11 orang sandera yang merupakan para peneliti Ekspedisi Lorentz 1995, di Mapenduma, Irian Jaya. Pada 2004, Teddy kembali masuk barisan Tenaga Bantuan Operasi (TBO) untuk mendukung operasi militer TNI di Aceh.

No comments:

Post a Comment

Cara Mengasah Pisau dengan Batu

pengasahpisau2 |  Apabila pisau sudah tumpul dan tidak bisa digunakan dengan baik, atau Anda khawatir pisau dapat melukai, asah pisau terse...